Digital communication education for children in conflict with the law (ABH) at LPKA class II Maros in the Sekolah Kebangsaan Program
Abstract
This research analyzes the importance of digital communication education in improving election information literacy and critical thinking skills for children in conflict with the law (ABH) in LPKA Class II, Maros. As a vulnerable group as well as novice voters, they have the right to education that includes aspects of digital communication. The findings show that a lack of skills in digital communication and information management is one of the factors causing the problems experienced by these children. In the digital era, the ability to communicate effectively, including through digital media, is a fundamental skill in their social life. This study involved 50 children who are novice voters and participated in the Sekolah Kebangsaan program, which aims to strengthen digital literacy and critical thinking skills, especially related to election issues. This research is a case study with interviews, observation, and documentation data collection techniques during class. The results of the study show that the children in conflict with the law have developed communication skills, information management, confidence, and critical thinking, especially on election issues.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adistia, D., Triyoso, P., & Nurdayasakti, S. (2016). Dampak penempatan anak di lembaga pemasyarakatan berkaitan dengan tujuan pembinaan dalam sistem pemasyarakatan. Retrieved from https://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/931/923
Aldino, P., & Reza Safitri, A. (2020). Studi komunikasi lingkungan melalui komunikasi kelompok terhadap edukasi pengelolaan lingkungan dengan pendekatan teori strukturasi adaptif pada masyarakat Kota Malang. Linimasa: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1), 46-56. https://doi.org/10.23969/linimasa.v3i1.2114
APJII. (2024). Survei penetrasi internet APJII 2024. Apjii.or.id.
Ariani, N. V. (2014). Implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak dalam upaya melindungi kepentingan anak. Jurnal Media Hukum, 21(1), 107-122. https://doi.org/10.18196/jmh.v21i1.1160
Ariyanti, D., Nawangsih, V., RizaAisyah, R. R., Yuniarti, M., Nurrahmana, A., Maulina, R., & Presetyo, R. (2021). Mewujudkan Lingkungan Demokratis Melalui Edukasi Pemilu dengan Asas Luberjurdil. Ikra-Ith Abdimas, 4(3), 219–229.
BBCNewsIndonesia. (2023). Penculikan anak di Makassar untuk dijual ginjalnya, mengapa tawaran jual-beli organ tubuh manusia masih beredar di media sosial?
Carmela, H. R. F., & Suryaningsi, S. (2021). Penegakan Hukum Dalam Pendidikan dan Perlindungan Anak di Indonesia. Nomos: Jurnal Penelitian Ilmu Hukum, 1(2), 58–65.
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches. Sage Publications.
Canton, H. (2021). Organisation for economic co-operation and development—OECD. In The Europa Directory of International Organizations 2021 (pp. 677–687). Routledge.
Ernaningsih, W., Novianti, V., & Murty, T. (2018). Implementasi rehabilitasi dan reintegrasi anak pelaku tindak pidana pada lembaga pembinaan anak di provinsi Sumatera Selatan. Simbur Cahaya, 24(3), 4891–4904.
Fatika, R. A. (2024, 1 Oktober). Ini dia alasan orang Indonesia menggunakan internet 2024. GoodStats. https://data.goodstats.id/statistic/ini-dia-alasan-orang-indonesia-menggunakan-internet-2024-mvHoj
Febriandini, N. C. (2024, October). Pengklasifikasian anak berhadapan hukum (ABH) di kota Balikpapan dengan penerapan metode naïve bayes. In Prosiding Seminar Nasional Sains Data (Vol. 4, No. 1, pp. 755-766).
Febriansyah, F., & Muksin, N. N. (2021). Hoax distribution in social media after ratification of omnibus law. Jurnal ASPIKOM, 6(2), 315-328. https://doi.org/10.24329/aspikom.v6i2.87
Gelgel, N. M. R. A. (2022). Communication research: Then, now, and future. Jurnal Aspikom, 7(2), 15-28. https://doi.org/10.24329/aspikom.v7i2.1135
H, Rahma., Tahir, H., & Mustari, M. (2021). Pemenuhan hak pendidikan anak pidana di lembaga pembinaan khusus anak kelas II Maros. Phinisi Integration Review, 4(1), 44-54. https://doi.org/10.26858/pir.v4i1.19338
Haryaningsih, S., & Hariyati, T. (2020). Resosialisasi di lembaga pemasyarakatan khusus anak. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 8(3), 191-197. https://doi.org/10.29210/151300
Indah, W. S., Saputri, A. D., Putri, N. A. L., & Arifin, R. (2022). Deviant behavior of children in social media from perspective of law and criminology: Does creativity on social media encourage bad behavior in children? Journal of Creativity Student, 7(2), 267–282. https://doi.org/10.15294/jcs.v7i2.38774
Inderasari, O. P., Juniarsih, N., Solikatun, S., & Kusuma, N. (2021). Rekonstruksi konsep diri anak berhadapan dengan hukum. SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 136-146. http://dx.doi.org/10.24127/sss.v5i2.1695
Johar, O. A., Fahmi, F., & Sartika, D. (2022). Pelaksanaan hak pendidikan terhadap narapidana anak di lembaga pembinaan khusus anak Pekanbaru. Jurnal Hukum Respublica, 22(1).
Kurniawaty, I., Hadian, V. A., & Faiz, A. (2022). membangun nalar kritis di era digital. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3), 3683–3690. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i3.2715
Lewoleba, K. K., & Fahrozi, M. H. (2020). Studi faktor-faktor terjadinya tindak kekerasan seksual pada anak-anak. Jurnal Esensi Hukum, 2(1), 27-48. https://doi.org/10.35586/esensihukum.v2i1.20
Lintangsari, A. P., Emaliana, I., & Kusumawardani, I. N. (2022). Improving learners’ critical thinking and learning engagement through Socratic Questioning in nominal group technique. Studies in English Language and Education, 9(2), 705-723.
Malik, I., Khaerah, N., Prianto, A. L., & Hamrun, H. (2020). Edukasi politik virtual era demokrasi digital pada sekolah menengah kejuruan. Masyarakat Berdaya dan Inovasi, 1(1), 39–47. https://doi.org/10.33292/mayadani.v1i2.14
Maulani, G., Wachyudi, K., Astuty, H. S., Saptadi, N. T. S., Hayati, R., Tandirerung, V. A., Nababan, H. S., Iskandar, R., Arribathi, A. H., & Saniah, N. (2024). Komunikasi pendidikan. Sada Kurnia Pustaka.
Monggilo, Z. M. Z., Kurnia, N., Wirawanda, Y., Desi, Y. P., Sukmawati, A. I., Anwar, C. R., Wenerda, I., & Astuti, S. I. (2021). Modul cakap bermedia digital. Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Mukarom, Z. (2020). Teori-teori komunikasi. Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Novrizaldi. (2022, 4 Agustus). Pemerintah terus berupaya penuhi hak anak binaan di LPKA. Kemenkopmk.go.id. https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-terus-berupaya-penuhi-hak-anak-binaan-di-lpka
Özelçi, S. Y., & Çaliskan, G. (2019). What is critical thinking? A longitudinal study with teacher candidates. International Journal of Evaluation and Research in Education, 8(3), 495-509. https://doi.org/10.11591/ijere.v8i3.20254
Pikiran Rakyat. (2024, September). Sisi gelap internet di balik melonjaknya kejahatan anak, regulasi lemah jadi biang kerok. Pikiran Rakyat.
Putra, B. G. B., Swardhana, G. M., & Purwani, S. P. M. (2018). Anak berhadapan dengan hukum ditunjau dari aspek kriminologi (study kasus di lembaga pembinaan khusus anak kelas II Karangasem). Kertha Wicara: Journal Ilmu Hukum, 7(1), 1–15. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthawicara/article/view/37654
Salirawati, D. (2021). Identifikasi problematika evaluasi pendidikan karakter di sekolah. Jurnal Sains dan Edukasi Sains, 4(1), 17–27. https://doi.org/10.24246/juses.v4i1p17-27
Shaleh, A. S. A., Maldun, S., & Juharni, J. (2022). Efektivitas pembinaan narapidana anak di lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) kelas II Maros. Publician: Journal of Public Service, Public Policy, and Administrastion, 1(2), 93–102. https://doi.org/10.56326/jp.v1i2.1545
Sirait, S. C. (2017). Tanggung jawab pemerintah untuk memberikan pendidikan kepada anak terlantar dalam perspektif Undang-undang Perlindungan Anak. Ilmu Hukum, 2(1), 158–182.
Samin, Gunarhadi, & Efendi, A. (2022). Improve critical thinking skills with informatics educational games. Journal of Education Technology, 6(3), 521–530. https://doi.org/10.23887/jet.v6i3.48637
Sofyan, A. (2020). Peran pembimbing kemasyarakatan dalam perlindungan anak yang berhadapan dengan hukum. Jurnal Syntax Admiration. 1(8), 1029–1038.
Sulianta, F. (2024). Langkah instan belajar literasi digital untuk berbagai kalangan.
Tular Nalar. (n.d.).
Waluyo, B. (2022). Penegakan hukum di Indonesia. Sinar Grafika.
Wowor, A. (2022). Perlindungan hukum anak di bawah umur dalam mengakses informasi dan transaksi elektronik berdasarkan UU ITE dan UU Perlindungan Anak. Indonesian Notary, 4(2), 1260-278.
Yonatan, A. Z. (2024, 11 Februari). 10 media sosial dengan pengguna terbanyak 2024. GoodStats. https://data.goodstats.id/statistic/10-media-sosial-dengan-pengguna-terbanyak-2024-CaJT1
Yin, R. K. (2018). Case study research and applications: Design and methods. Sage publications.
DOI: http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v9i2.1572
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License